<p style="text-align: justify;"><strong>DALUNG (21/05/2025)</strong> – Suasana khidmat Piodalan Pura Desa lan Puseh Desa Adat Dalung, pada Senin (28/04) yang bertempat di Pura Desa lan Puseh Desa Adat Dalung. Dalam piodalan ini turut hadir Jero Bendesa Adat Dalung Ir. I Nyoman Widana beserta Penayub Adat Desa Dalung., Jero Pemangku Se-wewidangan Desa Adat Dalung., Kesinoman Pura Desa lan Puseh Desa Adat Dalung, Krama Banjar Tegeh Desa Adat Dalung., dan Pemedek yang datang pada prosesi piodalan ini. </p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;">Upacara Piodalan di Pura Desa lan Puseh Desa Adat Dalung berlangsung dengan khidmat dan penuh makna spiritual, dimulai sejak pagi hingga larut malam. Rangkaian acara diawali dengan ritual ngayab banten piodalan yang dilaksanakan pagi hari dan dihadiri oleh warga banjar yang mendapat giliran ngayah, para kesinoman pura, serta pemangku setempat. Ritual ini menjadi bentuk persembahan suci sebagai awal dari rangkaian piodalan.</p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;">Memasuki siang hingga malam hari sekitar pukul 21.00 WITA, warga desa dipersilakan untuk tangkil, yakni menghaturkan prani dan melakukan sembahyang bersama keluarga. Suasana pura pun tampak ramai dan tertib, diwarnai dengan rasa bhakti yang mendalam dari umat yang datang. Menjelang sore hingga malam, suasana piodalan semakin semarak dengan penampilan berbagai tarian sakral seperti Tari Rejang Sari, Tari Condong, dan beberapa tari lainnya yang menjadi bagian dari persembahan seni dalam upacara. Tarian-tarian ini tidak hanya memperindah suasana, tetapi juga menjadi bentuk penghormatan kepada Ida Bhatara yang berstana di pura, serta menjaga kelestarian warisan budaya Bali.</p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;">Puncak rangkaian piodalan berlangsung pada pukul 21.00 WITA ke atas, saat para pemangku bersiap untuk melaksanakan prosesi Medatengan di jaba tengah pura. Prosesi ini diiringi oleh alunan kidung suci dan tabuhan/gamelan, menciptakan suasana magis dan sakral. Tak jarang, dalam suasana penuh spiritual ini, beberapa kesinoman atau jero pemangku mengalami kerauhan atau kesurupan sebagai bentuk penerimaan energi suci. Setelah prosesi medatengan, umat kembali melakukan persembahyangan bersama, sebelum akhirnya ditutup dengan agenda bersih-bersih pura dan ngelukar yakni melepas wastra, lamak, dan tedung yang telah dipasang di pelinggih sebagai bagian dari penyucian terakhir.</p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;">Dalam sambutannya, Jero Bendesa Adat Dalung Ir. I Nyoman Widana menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang terlibat dalam piodalan ini <em><strong>"Titiang ngangganing prajuru desa matur paramaning suksma antuk ayah-ayahan ida dane sinareng sami, pamekas krama agung banjar adat Tegeh sane sampun mekarya upakara pujawali ring piodalan puniki, majeng ring jero mangku sinareng sami sane sampun ledangan ngayah, lan kesinoman Pura Desa lan Puseh Desa Adat Dalung, dumogi Ida Sang Hyang Widhi Wasa setata ngicenin kerahayuan miwah kerahajengan,"</strong></em> tutupnya.</p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;"><strong>(KIMDLG-003).</strong></p>
Piodalan Ring Pura Desa lan Puseh Desa Adat Dalung, Berlangsung Khidmat dari Pagi Hingga Malam
21 May 2025